Atletik Merupakan Cabang Olehraga Terbanyak di Dunia – Atletik adalah gabungan beberapa jenis olahraga fisik seperti lari, jalan, lompat, dan lempar. Olahraga atletik disebut-sebut sebagai induk dari semua cabang olahraga.
Mengutip buku Pembinaan Olahraga Atletik oleh Hanif Syuja dan Muhammad Sukron Fauzi, atletik merupakan olahraga paling tua dan induk semua cabor. Oleh sebab itu, atletik disebut juga sebagai ‘The Mother of Sport’.
Jenis olahraga atletik biasanya memerlukan kekuatan, ketangkasan, kecepatan, ketepatan, dan daya tahan tubuh. Karenanya, kesehatan dan kebugaran tubuh akan terjaga dengan berolahraga atletik.
Melalui SK Mendikbud No. 0413/U/1987 yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pula, atletik ditetapkan menjadi salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada siswa tingkat sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas.
Pengertian Atletik
Dinukil dari buku Pembelajaran Atletik oleh Yahya Eko Nopiyanto, dkk, atletik berasal dari bahasa Yunani, yakni ‘athlon’ atau ‘athlum’ yang artinya pertandingan atau perlombaan. Sementara ‘athleta’ adalah orang yang melakukan atletik.
Istilah ‘athletic’ di Amerika Serikat disebut ‘track and field’ yang bermakna olahraga pertandingan. Di Jerman dikenal dengan ‘leicht athletic’ dan di Belanda disebut dengan ‘athletiek’.
Adapun di Indonesia, istilah atletik yang digunakan mengacu pada bahasa Inggris, yaitu ‘athletic’ artinya cabang olahraga yang meliputi jalan, lari, lempar, dan lompat.
Sejarah Singkat Atletik
Olahraga atletik pertama kali diatur dan dikelola menjadi perlombaan oleh Yunani. Olimpiade pertama yang digelar sekitar tahun 778 SM sebagai acara penghormatan kepada dewa bangsa Yunani, yakni Zeus.
Kala itu, hanya baru ada cabor atletik lari, lompat, dan lempar saja dalam olimpiade. Setelahnya, orang-orang Yunani mengagungkan para atlet yang memiliki keahlian atletik dengan kehormatan tertinggi.
Bangsa Romawi yang menaklukan Yunani mulai menyukai atletik dan ikut bertanding dalam olimpiade. Pada tahun 392 M, raja Theodosius melarang dan menghapus olimpiade karena menurutnya perlombaan itu sebagai upacara pemujaan berhala.
Atletik kemudian dihidupkan kembali pada abad pertengahan dengan diadakannya berbagai perlombaan cabang atletik di benua Eropa. Popularitas atletik semakin meningkat semenjak sejumlah sekolah dan lembaga pendidikan di Inggris mulai memasukkannya di lingkungan belajar mereka.
Olahraga atletik hidup kembali hidup seperti semula melalui olimpiade modern yang dimulai pada tahun 1896 di Athena.
Kegiatan olahraga atletik masuk dan dikenal di Indonesia dari bangsa Belanda pada masa sebelum perang dunia kedua. Mulanya, anak-anak sekolah dan kalangan militer saja yang mendapatkan pelatihan atletik.
Pada 1917, Belanda mendirikan Netherlands Indische Athletiek Unie (NIAU), organisasi atletik pertama Indonesia, untuk kepentingan politik.
Pada masa kolonial Jepang, 1942-1945, pegawai, pelajar, dan mahasiswa wajib mengikuti olahraga, termasuk senam dan atletik.
Setelah Indonesia merdeka, kegiatan olahraga semakin berkembang dan maju. Pada tahun 1946 diadakan kongres yang menghasilkan organisasi Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI).
Kemajuan atletik Indonesia berkembang dengan lahirnya PASI pada 1950, menyelenggarakan kejuaraan atletik pertama di Indonesia.
Selanjutnya, PASI berupaya untuk masuk ke International Association of Athletics Federations (IAAF) dengan maksud agar para atlet Indonesia bisa berpartisipasi dalam berbagai kompetisi atletik yang bersifat internasional.
Jenis Cabang Olahraga Atletik
Atletik merupakan gabungan jenis olahraga yang secara garis besar dikelompokkan menjadi olahraga lari, jalan, lempar, dan lompat. Dikutip dari buku Atletik susunan Ipa Sari Kardi, dkk, berikut jenis-jenis cabor atletik:
1. Cabang Olahraga Atletik Jalan
Atletik cabor jalan terbagi ke nomor jalan cepat atau yang dikenal dengan racewalking dalam olimpiade. Pelaksanaan lomba ini berjalan lurus dengan melangkah tanpa terputus dengan tanah dan tidak boleh berlari.
Setiap kaki yang melangkah harus benar-benar menyentuh tanah sebelum kaki yang lain terangkat dan meninggalkan tanah. Postur tubuh pun mesti maju ke depan hingga membentuk badan posisi vertikal.
Cabor jalan cepat punya terdiri dari; putra untuk jarak 20 km dan 50 km serta nomor putri ada di 10 km dan 20 km.
2. Cabang Olahraga Atletik Lari
Untuk cabor lari dalam atletik terbagi menjadi beberapa nomor, yakni:
– Lari Jarak Pendek (Sprint)
Sprint mengutamakan kecepatan. Cabor ini dilakukan dengan berlari sekuat tenaga untuk menempuh jarak yang sudah ditentukan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Nomor lari untuk sprint ada di 100 m, 200 m, dan 400 m.
– Lari Jarak Menengah
Sama seperti lari sprint yang harus berlari dengan kecepatan maksimal untuk mencapai garis finish. Bedanya, lari jarak menengah punya jarak mulai dari 800 m, 1.500 m, dan 5.000 m.
– Lari Jarak Jauh (Marathon)
Cabor lari jarak jauh disebut dengan marathon. Jarak yang ditempuh untuk nomor ini yakni mulai dari 10 km sampai 42 km.
– Lari Estafet (Relay Race)
Ini merupakan bentuk variasi dari lari jarak pendek. Lari estafet membutuhkan 4 peserta dalam satu tim untuk berlari secara bergantian. Sistem lombanya dengan membawa tongkat estafet dari garis start menuju pelari kedua dan seterusnya sampai mencapai garis finish. Jarak yang ditempuh dalam cabor estafet ini biasanya 4×100 m dan 4×400 m.
– Lari Gawang (Hurdles)
Lari gawang juga termasuk variasi lari sprint. Pelaksanaannya dengan berlari kecepatan tinggi melewati rintangan sampai 10 buah gawang. Pada acara olimpiade, cabor ini terbagi dengan jarak 110 m untuk putra, 100 m untuk putri, dan 400 m untuk campuran (putra putri).
3. Cabang Olahraga Atletik Lompat
Cabang olahraga atletik untuk lompat juga terbagi menjadi beberapa, yaitu sebagai berikut:
– Lompat Tinggi
Jenis olahraga ini mengharuskan peserta untuk melompat ke arah vertikal dengan mengangkat kaki ke depan. Dengan kata lain, atlet harus melompat setinggi mungkin melewati mistar yang telah ditetapkan tingginya.
– Lompat Jauh
Cabor ini dimulai dengan berlari dan kemudian melompat ke arah depan sejauh mungkin. Hitungan olahraga ini yakni semakin jauh lompatan maka peluang menang akan semakin tinggi.
– Lompat Jangkit
Lompat jangkit dilakukan dengan teknik seperti lompat jauh. Bedanya, atlet mesti melakukan dua kali tolakan sebelum mendarat di area pendaratan.
– Lompat Tinggi Galah
Sesuai namanya, lompat tinggi galah menggunakan galah atau tongkat panjang yang cukup lentur. Tongkat ini dipakai untuk membantu atlet melompat tinggi melewati batas yang ditetapkan.
4. Cabang Olahraga Atletik Lempar
Untuk cabang olahraga atletik lempar, terbagi pula menjadi beberapa jenis. Sebagai berikut:
– Tolak Peluru
Cabor ini dilakukan dengan melempar peluru berbentuk bola besi bulat sejauh mungkin. Berat peluru yang dilempar sebesar 2-7 kg.
– Lempar Cakram
Atlet pelempar cakram harus melempar sebuah cakram logam ke area yang telah ditentukan. Cakram yang dilemparkan seberat 2 kg dengan diameter 22 cm untuk kelas pria, dan cakram sebesar 1 kg berdiameter 18 cm untuk wanita.
– Lempar Lembing
Cabor ini dilakukan dengan melempar lembing yang mirip dengan tombak sejauh mungkin. Lembing memiliki panjang 2,6-2,7 m dengan berat minimum 800 g untuk putra. Adapun untuk putri, lembing setinggi 2,2-2,3 m dengan berat 600 g.
– Lempar Martil
Lempar martil dilakukan dengan melempar bola logam yang dipasang ke sebuah kawat baja sepanjang 1,22 m. Adapun berat dari bola tersebut sekitar 7,20 kg untuk pria, dan 4 kg untuk wanita.
Itulah penjelasan mengenai olahraga atletik, mulai dari pengertian, sejarah singkat, dan jenis-jenis cabang olahraganya.